Inilah Kontroversi Seputar Misteri Pendaratan di Bulan Neil Armstrong
Kabar meninggalnya Neil Armstrong menjadi kabar duka bagi warga Amerika Serikat. Presiden Barrack Obama menyebut Armstrong sebagai satu dari sekian pahlawan Amerika yang paling besar.
Namun meski demikian, gelar pahlawan besar itu, sepertinya tidak terlalu berarti bagi Neil Amstrong, yang setelah peristiwa bersejarah pendaratan 'manusia pertama di bulan' tidak pernah mau diwawancarai ataupun menandatangani memorabilia terkait misi yang dijalaninya itu.
Ya, di balik kesuksesan pendaratan manusia di bulan dengan pesawat Apollo 11 itu, tersisa sekelumit kontroversi yang hingga kini menjadi misteri. Sebagian orang, termasuk warga AS sendiri, ada yang meragukan kebenaran pendaratan di bulan oleh Neil Armstrong bersama dua rekannya, Buzz Aldrin dan Michael Collins.
Banyak yang percaya bahwa usaha AS menjadi negara pertama yang mendaratkan manusia kebulan merupakan sebuah kebohongan politik belaka demi menandingi Uni Soviet (kini menjadi Rusia) yang sebelumnya lebih dulu berhasil mengorbitkan pesawat luar angkasanya. Seperti yang diketahui, negara ini merupakan musuh terbesar AS dalam Perang Dingin.
Lalu apa sajakah kontroversi yang masih menjadi misteri hingga saat ini?
Salah satu kontroversi yang menjadi tanda tanya adalah bayangan dari berbagai obyek yang terekam dalam gambar dokumentasi pendaratan di bulan. Dari arah jatuh bayangan dan intensitas cahaya sinar yang terlihat, menurut sejumlah pakar tidak mungkin gambar itu diambil dari permukaan bulan yang gelap gulita. Sejumlah kalangan yakin, gambar tersebut diambil di suatu tempat yang dirancang sedemikian rupa menyerupai permukaan bulan, dan pengambilan gambar mendapatkan bantuan cahaya lampu-lampu sorot.
Selain itu modul ruang angkasa yang mungil yang dinaiki Armstrong dan Aldrin diklaim sangat tidak mungkin mengangkut perlengkapan tata cahaya yang banyak dan membutuhkan energi listrik besar. Terlebih, bias cahaya itu sudah terlihat saat Amstrong turun pertama kali menjejakkan kakinya di bulan.
Salah satu foto paling populer tentang misi pendaratan manusia pertama di bulan adalah ketika Neil Amstrong terlihat sedang turun menjajaki tangga modul ruang angkasa yang diawakinya. Jika orang yang sedang turun itu adalah Amstrong, maka berarti orang yang mengambil gambar tersebut adalah Buzz Aldrin. Jika demikian kenyataannya, maka logikanya, orang pertama yang menjejakkan kakinya di bulan pada 20 Juli 1969 adalah Buzz Aldrin, bukan Neil Amstrong.
Misteri lainnya adalah diamnya Armstrong, Aldrin dan Collins. Ketiganya tidak banyak bicara mengenai misi pendaratan pertama mereka di bulan. Armstrong sendiri menolak berbicara mengenai hal tersebut. Amstrong beralasan, dia tidak ingin menjadi “kenangan hidup,” demikian seperti yang dilansir Euronews.
Selama ini tidak sedikit adanya insiden pemalsuan bukti ilmiah dalam dunia ilmu pengetahuan. Di bidang teori evolusi, beberapa kali para pakar memalsukan bukti fosil yang ditemukannya. Dua kasus yang terkenal adalah fosil burung dinosaurus dan tengkorak 'Piltdown Man'.
Tahun 1999, majalah terkemuka National Geographic memuat gambar tulang-belulang kerangka dinosaurus dari jenis unggas yang diklaim ditemukan para pakar di China. Pemalsuan itu dilakukan oleh para ilmuwan evolusi, dibantu National Geographic sebagai media, untuk mengisi kekosongan rangkaian tahapan evolusi mahluk hidup sekaligus mengukuhkan Teori Evolusi Darwin.
Namun terlepas benar atau tidak, yang pasti Neil Armstrong akan terus diingat sebagai manusia yang mencetak sejarah dalam dunia penerbangan luar angkasa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment