Bersin Yang mampu Mematahkan Tulang

Bersin (ilustrasi)
Mengalami patah tulang sekali saja bisa membuat seseorang menderita. Tapi ibu satu anak ini sudah mengalami patah tulang sebanyak 205 kali selama hidupnya akibat memiliki penyakit tulang rapuh yang parah. Cuma dipeluk atau bersin saja, tulangnya bisa patah.

Kay Tate (25 tahun) harus berhati-hati setiap melakukan gerakan termasuk saat bermain-main dengan anaknya. Hal ini karena Kay memiliki bentuk parah dari Osteogenesis Imperfecta atau lebih dikenal dengan penyakit tulang rapuh.


Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak menghasilkan kolagen atau 'semen' yang cukup untuk memberikan tulang kekuatan dan fleksibilitas. Jika kolagen ini sedikit maka tulang akan mengembangkan lubang dan mudah sekali patah.


"Ketika saya masih berusia 22 tahun, teman saya memeluk dan menyebabkan 1 tulang rusuk saya patah. Ia merasa bersalah tapi saya pikir ini lucu dan saya harus bisa menerima ini," ujar Kay, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (27/3/2012).


Kay menyadari bahwa tulang di tubuhnya mudah sekali patah, bahkan saat bersin bisa menyebabkan tulang rusuknya patah atau ketika ia bertabrakan dengan orang lain. Ia pun selalu merasa kesakitan dan hanya merasa lega ketika berendam di mandi air panas.


Kay pertama kali mengalami patah tulang ketika ia dilahirkan, ia menderita patah tulang paha. Diketahui ibu dan adiknya memiliki bentuk penyakit ini tapi yang lebih sederhana. Berdasarkan data ini dokter pun cepat menyadari bahwa ia memiliki penyakit tulang rapuh namun dalam kondisi yang lebih parah.


Ia pun harus berada di kursi roda hingga berusia 14 tahun karena setiap kali ia mencoba berjalan, ia akan mematahkan salah satu tulangnya. Meski begitu ia akhirnya mulai bisa berjalan setelah menjalani fisioterapi.


"Saya dibesarkan untuk merasa tidak berbeda dari orang lain, sehingga saya tidak pernah merasa tidak aman atau malu dengan kondisi ini," ujar Kay yang tinggal di Newcastle.


Bahkan ketika ia hamil, keluarganya pun merasa khawatir dan takut kehamilan yang dialaminya bisa membuatnya hidupnya berisiko, sehingga menyarankannya untuk melakukan aborsi. Tapi saat itu Kay yakin bahwa ia mampu menjalaninya sehingga menolak usulan keluarganya.


Saat usia kehamilannya mencapai 27 minggu, Kay terjatuh dan mengalami patah kaki yang membuatnya harus berada di kursi roda. Lalu ketika kehamilannya belum mencapai 35 minggu ia harus menjalani operasi caesar di Royal Victoria Infirmary.


Bocah laki-laki yang diberi nama Lewis itu pun harus dilahirkan secara prematur dan menjalani perawatan intensif selama 2 minggu sebelum akhirnya bisa dibawa pulang. Setelah 3 bulan dokter pun mengatakan bahwa Lewis tidak mewarisi kondisi ini.


"Jika saya ingin memiliki anak lagi, maka saya harus memastikan terlebih dahulu bahwa mereka tidak membawa gen yang cacat. Saat ini kami harus beradaptasi dan ia sudah tahu apa yang harus dilakukannya jika saya berada dalam kondisi darurat," ungkapnya.


Lewis mungkin belum benar-benar mengerti kondisi yang dimiliki oleh ibunya, tapi ia berpikir bahwa ibunya memiliki kaki yang patah permanen sehingga sang ibu tidak bisa menemaninya bermain sepakbola.


Namun hal yang menyedihkan baginya adalah ketika orang-orang menganggap bahwa Lewis adalah adiknya dan bukan anaknya, karena keduanya memiliki tinggi badan yang tidak jauh berbeda.


Kay telah megalami sejumlah operasi untuk mengobati kondisinya. Ia telah mengalami patah tulang paha sebanyak 30 kali, sekitar 6 bulan lalu ia mengalami patah tulang rusuk saat bersin dan jika ditotal ia sudah mengalami patah tulang akibat penyakit tulang rapuh sebanyak 205 kali.


"Namun saya tetap ceria dan optimistis karena saya berpikir selalu ada orang yang kondisinya lebih parah dari saya, jadi saya harus tetap bersyukur. Saya tidak akan mati dari kondisi ini, jadi tidak ada gunanya jika saya tidak menjalani hidup dengan benar," ujar Kay. 
Sumber : forum.detik.com 

No comments: