Kepala Negara Minta Optimalkan ASDP dan Pelni

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kementerian terkait untuk dapat mengoptimalkan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia serta PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) meningkatkan pelayanan transportasi penyeberangan dan memperlancar jalur perekonomian dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.


Keduanya, diminta segera melakukan langkah darurat di antaranya mengerahkan seluruh unit kapa l feri dan unit kapal roro (roll on roll off) yang bisa mengatasi gelombang laut di atas dua hingga tiga meter.

Demikian instruksi Presiden Yudhoyono sebagaimana diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kepada Kompas di Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Menurut Hatta, pada saat rapat kerja pemerintah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/2/2011) lalu, Presiden Yudhoyono sudah mendapat laporan dan menginventarisasi masalah hambatan penyeberangan serta upaya mengantisipasinya dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni.

"Sebelumnya, saya juga sudah mendapat laporan dari Direktur PT ASDP mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh ASDP untuk mengatasi hambatan tersebut secara jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Jadi, ketika masalah ini muncul, kita sudah bisa mengantisipasinya," tambah Hatta.

Hatta mengatakan, kepada Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, mereka diminta memantau pelaksanaan instruksi tersebut di kedua BUMN pelayaran tersebut.

"Gelombang tinggi itu memang riskan sekali bagi pelayaran. Akan tetapi, Presiden tidak ingin terjadinya kecelakaan seperti feri yang lalu. Sebaliknya, juga Presiden ingin jangan sampai pergerakan di jalur perekonomian antar pulau itu terganggu," kata Hatta.

Saat ini, Hatta menambahkan, sebagian kapal feri dan roro yang dimiliki ASDP dan Pelni, tidak mampu mengarungi pelayaran dengan gelombang setinggi dua hingga tiga meter. Oleh sebab itu, jangka panjang, diperlukan investasi untuk pengadaan kapal-kapal roro yang baru untuk mengoptimalkan konektivitas transportasi antar pulau.

"Manajemen ASDP sudah melapor kepada saya untuk pengadaan 20 kapal roro yang mampu berlayar meskipun gelombang laut di atas dua hingga tiga meter," lanjutnya. [kompas.com]

No comments: