Inilah Akibat Percaya Bocoran UN

Kerugian Akibat Percaya Bocoran UN
suarasurabaya.net | Isu mengenai jual beli naskah ujian selalu muncul menjelang Ujian Nasional (UN). Ini dikarenakan ada tipe orang yang selalu memanfaatkan dan mencari keuntungan yang sifatnya sangat pribadi di sela-sela kegiatan yang besar. Dan saat ini momen UN yang dimanfaatkan dengan mengiming-imingi menjual bocoran soal ujian dengan harga tertentu.

“Tidak perlu diikuti yang seperti itu, Insya Allah aman dan tidak bocor. Sehingga menurut saya ini hanya kedok dari penipuan dan jika kita terjebak di situ paling tidak akan ada tiga kerugian yang akan didapatkan,“ kata Muhammad Nuh pada Jose Asmanu Reporter Suara Surabaya, Minggu (15/4/2012).

M. Nuh menjelaskan, kerugian yang pertama kita tidak akan konsentrasi lagi dalam menyiapkan materi untuk ujian karena kita hanya terkonsentrasi untuk mencari bocoran naskah itu. Padahal bocoran naskah itu tidak pernah ada dan kita yang akan rugi.

Kerugian yang kedua, kita akan terjebak dalam masalah prinsip. Kita akan mengorbankan prinsip kejujuran dan melakukan semuanya dengan benar. Padahal hal ini untuk diri kita sendiri dan jika kita berusaha untuk mencari kebocoran-kebocoran naskah itu maka keberkahan ilmu kita akan berkurang.

Kerugian yang ketiga yakni kerugian secara finansial. Kita sudah terlanjur mengeluarkan biaya untuk sesuatu hal yang belum tentu benar adanya.

“Maka dari itu, sudahlah tinggalkan isu-isu seperti itu dan konsentrasi saja pada UN besok dan pegang teguh prinsip bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan jujur dan benar. Hal ini juga nantinya akan menyangkut harkat dan martabat kita," kata M. Nuh.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) juga sudah melakukan peninjauan dengan mengambil sampling sekolah yakni SMA 8 dan SMA 1 Tangerang. Hasil dari peninjauan, Standard Operating Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh panitia sudah bisa diikuti oleh pihak sekolah. M. Nuh berharap, pelaksanaan UN bisa berjalan lancar dan siswa juga bisa menjawab soal- soal ujian dengan baik.

“Jangan mengikuti tradisi di luar yang tidak baik mengenai isu bocoran naskah. Kami juga akan melacak terus jika ada masyarakat yang melakukan penipuan seperti itu. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk selalu memantau jika ada dugaan atau tanda-tanda mengenai penyimpangan tersebut, “tambah M. Nuh. (dwi/git)

No comments: