Soal Bocoran UN |
JAKARTA– Lebih dari 2,5 juta siswa SMA/SMK/MA mengikuti Ujian Nasional (UN) yang digelar mulai hari ini. Mereka diimbau agar tidak memercayai bocoranbocoran soal ujian yang beredar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, ada empat kerugian jika peserta UN memercayai bocoran soal ujian.Kerugian dimaksud adalah kehilangan konsentrasi untuk belajar,kehilangan kepercayaan diri, kehilangan finansial, dan kehilangan harga diri. ”Boleh membuat target harus lulus, semua ingin lulus, tapi yang penting tidak boleh menyimpang dari jalur,” ujar Nuh saat inspeksi mendadak (sidak) persiapan UN di Tangerang Selatan kemarin.
M Nuh sidak di rayon Tangerang Selatan di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan dan melihat lokasi ujian di SMAN 1 Ciputat. UN untuk tingkat SMA dan kejuruan (SMA/SMK) akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia selama empat hari hingga Kamis (19/4). Sebanyak 2.580.446 siswa akan mengikuti UN. Mendikbud juga menegaskan agar alat komunikasi dilarang berada di ruang ujian selama UN berlangsung.
Selama ini, diperkirakan kecurangan dalam UN salah satunya terjadi dengan memberikan kunci jawaban melalui alat komunikasi berupa telepon genggam kepada peserta ujian. ”Pastikan semua alat komunikasi di luar,”tandasnya. Demikian pula lembar jawaban harus segera dikirim ke pusat pemindaian dan tidak boleh transit ke mana-mana.
Tim pengawas dan polisi akan memastikan semua guru tidak memberikan jawaban soal ke siswa. ”Saya rasa semangatnya sekarang agak beda. Sekarang jujur dan berprestasi relatif bagus dan bukan zamannya lagi tidak jujur,” ujar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut. Koordinator pengawas UN Tangerang Selatan Yayan Sofyan mengatakan, pihaknya sudah menerima prosedur operasional standar mengenai berbagai modus pelanggaran UN.
Menurutnya, potensi pelanggaran yang patut diwaspadai adalah guru mata pelajaran dapat menjadi pengawas di ujian mata pelajaran yang biasa mereka ajarkan. Yayan mengaku kesulitan untuk memilah pengawas ujian dari kalangan guru ini lantaran data guru calon pengawas hanya mencantumkan nama dan dari sekolah mana mereka berasal.” Pelanggaran yang paling susah untuk diawasi itu ialah guru mata pelajaran mengawasi mata pelajaran yang dia ajarkan.
Hal ini terjadi karena kurangnya jumlah guru yang ada,”katanya. Yayan menjelaskan, segala pelanggaran pada pelaksanaan UN akan berdampak pada penundaan pemindaian lembar jawaban hingga pemeriksaan kasus tersebut selesai. Menurutnya, meski bertindak sebagai pengawas, mereka tidak dapat melakukan penindakan begitu saja seperti tahun kemarin. Untuk tahun ini, para pengawas hanya mencatat saja pelanggaran yang terjadi lalu dilaporkan ke sekolah dan pemerintah.
Pakar pendidikan Arif Rahman berharap agar pihak sekolah tidak membebani para siswa dengan target nilai UN tinggi demi meraih prestise. Target seperti itu justru akan membebani para siswa. Penerapan target nilai UN harus disesuaikan dengan hukum evaluasi pendidikan.”Kalau tujuan target tersebut adalah untuk mengevaluasi kemampuan anak,maka pihak sekolah harus melihat apakah mereka mampu dituntut setinggi itu,”ujarnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau seluruh pihak yang terlibat UN tidak menodai pelaksanaan ujian dengan kecurangan.” Kecurangan justru akan mencederai tujuan pendidikan itu sendiri,”ujarnya di Surabaya kemarin. Menurut Din, imbauan disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat,termasuk kepala sekolah, guru, dan murid. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada guru yang malah memberikan contekan kepada siswa. ”Jangan kita menodai UN ini dengan kecurangan seperti tahun-tahun kemarin. Nilai kejujuran penting untuk pendidikan kita,”katanya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, ada empat kerugian jika peserta UN memercayai bocoran soal ujian.Kerugian dimaksud adalah kehilangan konsentrasi untuk belajar,kehilangan kepercayaan diri, kehilangan finansial, dan kehilangan harga diri. ”Boleh membuat target harus lulus, semua ingin lulus, tapi yang penting tidak boleh menyimpang dari jalur,” ujar Nuh saat inspeksi mendadak (sidak) persiapan UN di Tangerang Selatan kemarin.
M Nuh sidak di rayon Tangerang Selatan di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan dan melihat lokasi ujian di SMAN 1 Ciputat. UN untuk tingkat SMA dan kejuruan (SMA/SMK) akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia selama empat hari hingga Kamis (19/4). Sebanyak 2.580.446 siswa akan mengikuti UN. Mendikbud juga menegaskan agar alat komunikasi dilarang berada di ruang ujian selama UN berlangsung.
Selama ini, diperkirakan kecurangan dalam UN salah satunya terjadi dengan memberikan kunci jawaban melalui alat komunikasi berupa telepon genggam kepada peserta ujian. ”Pastikan semua alat komunikasi di luar,”tandasnya. Demikian pula lembar jawaban harus segera dikirim ke pusat pemindaian dan tidak boleh transit ke mana-mana.
Tim pengawas dan polisi akan memastikan semua guru tidak memberikan jawaban soal ke siswa. ”Saya rasa semangatnya sekarang agak beda. Sekarang jujur dan berprestasi relatif bagus dan bukan zamannya lagi tidak jujur,” ujar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut. Koordinator pengawas UN Tangerang Selatan Yayan Sofyan mengatakan, pihaknya sudah menerima prosedur operasional standar mengenai berbagai modus pelanggaran UN.
Menurutnya, potensi pelanggaran yang patut diwaspadai adalah guru mata pelajaran dapat menjadi pengawas di ujian mata pelajaran yang biasa mereka ajarkan. Yayan mengaku kesulitan untuk memilah pengawas ujian dari kalangan guru ini lantaran data guru calon pengawas hanya mencantumkan nama dan dari sekolah mana mereka berasal.” Pelanggaran yang paling susah untuk diawasi itu ialah guru mata pelajaran mengawasi mata pelajaran yang dia ajarkan.
Hal ini terjadi karena kurangnya jumlah guru yang ada,”katanya. Yayan menjelaskan, segala pelanggaran pada pelaksanaan UN akan berdampak pada penundaan pemindaian lembar jawaban hingga pemeriksaan kasus tersebut selesai. Menurutnya, meski bertindak sebagai pengawas, mereka tidak dapat melakukan penindakan begitu saja seperti tahun kemarin. Untuk tahun ini, para pengawas hanya mencatat saja pelanggaran yang terjadi lalu dilaporkan ke sekolah dan pemerintah.
Pakar pendidikan Arif Rahman berharap agar pihak sekolah tidak membebani para siswa dengan target nilai UN tinggi demi meraih prestise. Target seperti itu justru akan membebani para siswa. Penerapan target nilai UN harus disesuaikan dengan hukum evaluasi pendidikan.”Kalau tujuan target tersebut adalah untuk mengevaluasi kemampuan anak,maka pihak sekolah harus melihat apakah mereka mampu dituntut setinggi itu,”ujarnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau seluruh pihak yang terlibat UN tidak menodai pelaksanaan ujian dengan kecurangan.” Kecurangan justru akan mencederai tujuan pendidikan itu sendiri,”ujarnya di Surabaya kemarin. Menurut Din, imbauan disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat,termasuk kepala sekolah, guru, dan murid. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada guru yang malah memberikan contekan kepada siswa. ”Jangan kita menodai UN ini dengan kecurangan seperti tahun-tahun kemarin. Nilai kejujuran penting untuk pendidikan kita,”katanya.
No comments:
Post a Comment